Rabu, 27 Agustus 2014

MAKALAH PENGANTAR PR



MAKALAH
(Kerusakan Taman Bungkul Surabaya Akibat acara Walls’s Ice Cream Day)
Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Pengantar Public Relation

Dosen pembimbing :
Dr. Nikmah Hadiati Salisah, S.Ip, M.Si

Disusun oleh :
Inenda Felayani Safitri (B76212112)

PRODI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2014

v FENOMENA

“Keruskan Taman Bungkul Surabaya Akibat Wall’s Day”
Kegiatan Car Free Day di Taman Bungkul, Minggu (11/5/2014) pagi, dipenuhi lautan manusia. Sekitar 20 ribu orang berkerumun di sepanjang jalan raya Darmo untuk berebut es krim gratis dalam acara Walls's Ice Cream Day yang diinisiasi oleh PT Unilever Indonesia. Menurut kesaksian Ririk Panca Febriana warga Wiyung, panitia Wall's membuka antrean bagi-bagi es krim gratis mulai pukul 05.00 WIB kepada siapa saja yang memakai baju warna merah.
Selang satu jam, ribuan orang mulai menyerbu panitia. Wargapun memanfaatkan kesempatan itu lebih awal agar mendapat bagian. Sekitar pukul 07.30, panitia mulai kuwalahan. Akhirnya, dengan sengaja melempar-lemparkan es krim ke arah warga secara acak. "Es krim nya langsung dilemparkan gitu. Jadi orang-orang semakin semrawut dan gak karuan," ucap Ririk. Melihat kondisi itu, Satpol PP yang berjaga langsung menghentikan acara bagi-bagi es krim secara paksa. Sayang, puluhan ribu massa ini tidak dapat dibendung. Mereka semakin berhamburan dan menginjak-injak tamanan yang tumbuh segar di sekitar Taman Bungkul.


"Memang tidak ada pengamanan dari polisi atau Satpol PP. Padahal waktu acara perayaan tahun baru lebih ramai. Tapi gak serusuh ini. Mungkin karena gak ada koordinasi dengan Pemkot Surabaya,". Diberitakan sebelumnya, taman yang mendapat predikat terbaik se-Asia tahun 2013 itu rusak parah. Kerusakan terjadi di sepanjang taman pembatas jalur hijau, mulai depan Masjid Al-falah hingga Hotel Mercure. Selain itu, bagian tengah Taman Bungkul dan depan RS. Soemitro juga ikut rusak. Menurut Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, kerugian akibat peristiwa ini mencapai Rp 3 Milyar.
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) menyatakan rusaknya Taman Bungkul di Kota Surabaya harus bisa menjadi pelajaran pada semua pihak. "Seharusnya dalam memanfaatkan fasilitas taman, semua orang mempunyai tanggung jawab yang tinggi untuk ikut menjaganya," kata Direktur Eksekutif Yayasan Kehati, MS Sembiring di Jakarta. Menurut dia, taman memang sudah seharusnya digunakan sebagai fasilitas umum, tetapi para penggunanya harus sadar juga, mereka harus tetap menjaga lingkungan taman.Terlebih lagi, kerusakan juga menimpa tanaman langka yang ditanam di taman tersebut.
Taman terbaik se-Asia Tenggara, Taman Bungkul Surabaya, Jawa Timur, rusak parah akibat acara bagi-bagi ice cream produk Wall's yang digelar PT Unilever Indonesia. tanaman-tanaman hijau pembatas jalan ludes karena terinjak-injak warga yang berebut es krim gratis. Bahkan ada papan peringatan yang roboh. Acara bagi-bagi es krim yang diinisiasi PT Unilever Indonesia itu memang menyedot animo ribuan warga Kota Surabaya. Selain membuat taman rusak, acara ini juga membuat kemacetan lalu lintas. Taman Bungkul berada di jantung kota dan menjadi salah satu ikon Surabaya.
PT Unilever Indonesia Tbk bantah jika acara bagi-bagi es krim Wall's di Taman Bungkul Surabaya, Jawa Timur, Minggu kemarin (11/5), tak berizin. Bahkan, dia menunjukkan tiga lembar surat izin tersebut. Sayangnya, tiga lembar surat bernomor: B/141/IV/2014/Satlantas Polrestabes Surabaya, SI/138/IV/2014/Intelkam Polsek Wonokromo dan satu lembar surat untuk dinas lingkungan yang ditunjukkan Area Sales Manajer Jawa Timur PT Unilever Indonesia Tbk, Dion Aji Santoso itu, bukan surat izin keramaian. Namun, hanya izin penggunaan jalan. Padahal, izin keramaian itu harus melalui pihak Intelkam Polda Jawa Timur yang direkomendasi dari Polrestabes Surabaya. Sementara kegiatan yang digelar pihak Unilever melibatkan ribuan massa. Sehingga harus mengantongi izin keramaian dari pihak Intelkam Polda Jawa Timur.
Kejanggalan lain, surat izin nomor SI/138/IV/2014 yang dikeluarkan pihak Polsek Wonokromo juga tidak bertanda tangan. Surat ini, sesuai aturan, harus diarahkan ke Polrestabes Surabaya untuk kemudian direkomendasi ke Polda Jawa Timur. "Tidak benar kalau acara kami tidak menggunakan izin. Ini kami memiliki salinan izin tersebut," elak Dion dikonfirmasi di kantornya, Jalan Dinoyo Surabaya, Senin (12/5). Dion juga mengatakan, untuk izin pihak kepolisian, semuanya diurus oleh Event Organizer (EO) kegiatan, yaitu PT Pandawa Utama Sejati. "Saya tidak tahu prosedur kepengurusan izin itu, semuanya diurus oleh EO acara. Kalau memang harus demikian (izin keramaian dari pihak kepolisian), saya tidak paham itu," elak dia lagi.
Diakui Dion, karena acara yang digelar pihaknya itu, terpaksa mengorbankan rusaknya taman-taman yang diprediksi mencapai kerugian sekitar Rp 1 miliar lebih. "Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini. Hari ini kami melayangkan surat ke Ibu Risma, sehingga kami bisa secepatnya bertemu. Kami memang tidak menduga, prediksi kami, yang datang antara 10 sampai 20 ribu pengunjung saja. Namun di luar ekspektasi kami, pengunjung melebihi 30 sampai 70 ribu pengunjung, sehingga merusak taman-taman yang ada di medan jalan, dan sedikit di Taman Bungkul," sesal Dion. Namun demikian, Dion mengaku siap bertanggung jawab penuh atas kerusakan taman-taman di sekitar Taman Bungkul, sehingga kembali indah
PT Unilever Indonesia Tbk, mengaku siap bertanggung jawab atas kerusakan parah seluruh tanaman yang ada di sepanjang Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur. Bahkan, mereka akan segera menemui Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk membicarakan masalah tersebut. "Atas nama Wall's, sebagai penyelenggara kegiatan bagi-bagi ice cream day di Taman Bungkul, Minggu kemarin, saya ucapkan terima kasih kepada para pengunjung, terutama warga Surabaya yang menunjukkan antusiasmenya," kata Area Sales Manajer Jawa Timur PT Unilever Indonesia Tbk, Dion Aji Setiawan di kantornya Jalan Dinoyo Surabaya, Senen (12/5).
Nalini melihat Risma sampai murka juga bermaksud baik dalam hal ini ingin memperingatkan kepada warga khususnya di sekitar Taman Bungkul agar menjaga kerapian di sebuah kota besar seperti Kota Surabaya. "Apalagi mayoritas orang Indonesia memang tidak terbiasa memelihara taman," ujar Nalini. Supaya kejadian rusaknya Taman Bungkul tidak kembali terulang, Nalini menyarankan kepada Risma untuk melakukan langkah antisipasi sejak dini. Salah satunya, Risma bisa mendesak pihak panitia penyelenggara acara untuk mengganti kerugian akibat kerusakan itu.
Pada saat perbaikan taman bungkul, Bahkan Risma ikut turun membantu para pekerja taman. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini murka mengetahui taman kota rusak akibat acara bagi-bagi es krim Wall's yang diselenggarakan PT Unilever Indonesia. Risma langsung menginstruksikan Bagian Hukum Pemkot Surabaya menggugat panitia acara secara pidana dan perdata.





BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Fenoma rusaknya taman bungkul Surabaya dikarenakan banyaknya pengunjung car free day yang memadati acaranya PT. Unilver Indonesia Ice Cream Walls, yakni bagi-bagi ice cream gratis. Warga setempat memanfaatkan moment tersebut sebaik mungkin, warga luar surabaya juga rela datang ke Car Free Day Taman bungkul agar mendapatkan ice cream gratis. Di zaman sekarang kalau memang ada yang serba gratis, pasti banyak yang memburu. Seperti fenoma rusaknya taman bungkul Surabaya. Ice Cream juga salah satu menu yang cocok untuk semua kalangan dari anak kecil hingga yang tua. Tak salah jika pengunjung melibihi kapasitas yang direncanakan sebelumnya.
Pihak humas PT. Unilever Indonesia menangani konflik ini dengan baik, dengan bukti mereka siap mengganti dan mengakui kesalahan mereka. peran public relation tidaklah sederhana, seiring dengan dibutuhkannya kehadiran PR dalam suatu organisasi/perusahaan, atau sebagai PR konsultan berbagai faktor  yang diperlukan antara lain: (1) dinamika organisasi/perusahaan senakin besardan berkembang (2)adanya persaingan (3) tuntutan, keinginan dan harapan publik terhadap pelayanan pemenuhan kebutuhan informasi dan besarnya pengaruh opini publik, citra, sikap terhadap keadaan sosial-ekonomi.
B.   RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana pihak PR Perusahaan PT. Unilever menghadapi konflik tersebut ?

C.   TUJUAN
Agar kita dapat mengetahui pihak PR PT. Unilever dalam menyelesaikan konflik tersebut.

D.   MANFAAT
Manfaat makalah ini yakni semoga bisa memberika refrensi kepada adek-adek ataupun untuk siapa saja yang membaca makalah ini nantinya
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A.   KAJIAN TEORITIK
Kali ini saya menggunakan teori menurut Dr. William Hendricks. Konflik adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Konflik melekat erat dalam jalinan kehidupan.[1] Oleh karena itu kita sekarang dituntut untuk memperhatikan konflik. Kita memerlukan jalan untuk meredam ketakutan terhadap konflik. Bisnis, keluarga, dan kontak sosial dapat kita perluas bila konflik tersebut dapat kita fahami. Dapat kita ketahui juga bahwa Dr. William Hendricks mempunyai pendapat tentang karakteristik  konflik dan solusi untuk konflik itu sendiri. [2]
Berikut karekteristik konflik menurut Dr. William Hendricks :
1.      Dengan meningkatnya konflik, perhatian terhadap konflik itu sendiri juga meningkat.
2.      Keinginan untuk menang meningkat seiring dengan meningkatnya keinginan pribadi. Menyelamatkan muka semakin penting pada tingkat konflik yang lebih tinggi.
3.      Orang yang menyenangkan dapat menjadi berbahaya bagi yang lain seiring dengan meningkatnya konflik.
4.      Strategi mnajemen konflik yang bekerja pada tingkat konflik yang rendah, pada konflik tingkat yang lebih tinggi sering tidak efektif, dan terkdang menjadi tidak ada artinya.
5.      Konflik dapat melampaui dari tahapan yang lazim
6.      Orang tampaknya menjadi seperti individu yang berbeda selama berada dalam konflik, tapi konflik yang terjadi pada seluruh tingkat organisasi dapat di identifikasikan. [3]
Untuk mencari solusinya, sebuah isyarat bahaya kebakaran tidak harus memerlukan semua peralatan dan mobil kebakaran yang ada dikantor pemadam kebakaran. Intesitas api menentukan respon dinas pemadam kebakaran. Konflik danintensitas konflik menentukan strategi yang akan anda gunakan untuk meredamnya. Berikut ada 3 yahap konflik membutuhkan strategi manajemen yang berbeda :
1.      Konflik tahap satu dan konflik yang disertai emosi paling baik diselesaikan dan strategis pengelolaan yang cermat
2.      Konflik tahap dua memerlukan lebih banyak pelatihan dan keahlian manajemen khusus
3.      Konflik tahap tiga, diperlukannya intervensi.[4]

Fraser P.Seitel dalam bukunya The Practice Public Relations mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini PR telah mengembangkan kerangka teorinya sebagai suatu sistem manajemen.[5] Ia menyebutkan bahwa Prof. James Grunig dan Todd Hunt telah mengembangkan lebih jauh kerangka teori PR ini. Grunig dan Hunt menyarankan para manajer PR bertindak berdasarkan apa yang disebut sebagai teoritis organisasional suatu boundary role (memainkan peran diperbatasan); mereka berfungsi di tepi suatu perusahaan/organisasi sebagai penghubung antara perusahaan/organisasi dengan publik internal dan eksternalnya. Dengan kata lain manajer PR harus meletakkan satu kakinya di dalam perusahaan dan satu kakinya di luar perusahaan (publiknya). [6]
Pihak PR selalu mendukung kolega mereka dengan sokongan komunikasi mereka yang lintas organisasional yaitu kedalam dan luar organisasi/perusahaan. Dengan cara ini para profesional PR juga menjadi manajer sistem, memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan transaksi dengan menjalin berbagai hubungan yang bersifat kompleks dan penting dalam organisasi perusahaan, yakni :
1.      PR Harus memikirkan hubungan organisasi/perusahaan terhadap lingkungannya sendiri. Berkaitan dengan itu unit manager bisnisdan bagian operasional mendukung staf. Sebagai contoh adanya konflik antar bagian di perusahaan itu sendiri.
2.      PR Harus bekerja sesuai dengan aturan organisasi/perusahaan untuk mengembangkan pemecahan yang inovatif terhadap berbagai permasalahan organisasi. Dalam definisi, para manager PR berhubungan dengan lingkungan yang berbeda dibandingkan dengan rekan sejawat di dalam organisasi/perusahaan mereka. Manager PR harus inovatif, tidak hanya menempatkan solusi komunikasi, tetapi juga dalam membuat pengertian dan penerimaan bagi koleganya.
3.      PR harus berfikir strategis. Para manager PR harus menampakkan pengetahuannya tentang misi, tujuan dan strategi organisasi/perusahaan. Solusinya harus menjawab kebutuhan nyata organisasi/perusahaan.
4.      Para PR manager harus juga memiliki kemampuan mengukur hasil yang sudah diperoleh.  PR hars menyatakan dengan jelas apa yang mereka ingin kerjakan, membuat pekerjaan secara sistematik, dan mnegukur suatu keberhasilan.[7]
Pernan Public Relations dalam masa krisis
Public Relations mempunyai peranan penting dalam mengenai masa krisis, mengingat masa krisis dapat berdampak negatif pada citra perusahaan, sehingga dapat dikatakan public relations merupakan fungsi manajemen yang strategis. Agar fungsi strategis dapat dijalankan dengan baik, posisi devisi/bidang public relations harus langsung di bawah pimpinan puncak, dengan demikian insan public relation mempunyai kewenangan yang memungkinkan fungsi tersebut dapat dijalankan secara efektif.[8]
Berikut langkah-langkah peran strategis untuk public relations :
1.      Press Relations (hubungan pers)
2.      Goverment relations (hubungan pemerintahan)
3.      Opinion Leaders Relations (hubungan dengan pemuka pendapat)
4.      Trade relations (hubungan perdagangan)[9]
Berikut juga hal-hal yang harus dilakukan dalam mengatasi krisis, yakni :
1.      Fact finding, mencari dan mengumpulkan data, termasuk data penyebab
2.      Membentuk pusat informasi
3.      Pilih juru bicara yang mampu dan berpengalaman. pastikan bahwa juru bicara mendapatkan semua data dan informasi serta data yang benar
4.      Memberikan keterangan yang cukup, jelas, benar kepada pers agar mereka tidak mencari ke sumber yangtidak sesuai
5.      Membuat dokumentasi kejadian tersebut berupa foto, atau video sebagai data
6.      Memperbarui data-data pers dari waktu ke waktu
7.      Memberitahukan operator bahwa tidak ada seorangpun yang memberikan keterangan selain juru bicara.
8.      Permintaan per untuk kepentingan informasi mereka harus dipenuhi secepatnya[10]

Khalayak dan Pengukuran Kegiatan PR dalam Internet
Kegiatan media relations (hubungan pers). Walaupun organisasi memiliki berbagai macam publik, pers/media yang digunakan PR tetap sama. Selain sebagai kelompok terpenting untuk berkomunikasi, pers juga termasuk publik PR yang paling mudah mengakses internet. PR dapat membangun hubungan pers yang positif, bila mana PR dapat membangun reputasi-reputasi perusahaan dan PR Officer (RPO) dapat dipercaya menjadi sumber berita, kemudian pers bekerja sama untuk memperoleh informasi bahan berita yang dibutuhkan. [11]
PR juga perlu membina hubungan eksternal dengan pemerintah, kendati cukup kruisial merupakan hal yang sangat penting, karena kelangsunga hidup perusahaan tidak terlepas dari peran pemerintah. PR menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi/lembaga degan publiknya untuk meciptakan saling pengertian (public understanding) dan dukungan (public support) bagi terciptanya tujuan, kebijakan dan langkah, tindakan lembaga/organisasi. Semua itu ditujukan untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik (goodwill) publiknya serta memperoleh opini publik yang menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan publik.




BAB III
ANALISA
A.   Analisa fenomena dengan kajian teoritik
Dalam teorinya William Hendricks tentang konflik, disini fenomena Wall’s Ice Cream Day merupakan konflik sebuah fakta kehidupan. Konflik tersebut memiliki karakteristik yang sesuai dengan teorinya William Hendricks yakni dengan meningkatnya konflik tersebut, perhatian dan respon baik dari masyarakat atau dr pihak PT. Unilever Indonesia terhadap konflik itupun juga meningkat.
Sedangkan jika menurut teorinya Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto tentang teori management PR, Pihak PR dari PT. Unilver Indonesia memiliki pengetahuan yang luas dan kemampuan untuk melakukan transaksi dan menjalin hubungan yang bersifat kompleks dan penting dalam perusahan tersebut. Seperti saat fenomena kerusakan taman bungkul surabaya akibat wall’s ice cream day. Pihak PR walls dalam acara ini kurang memenuhi syarat-syarat perizinan. Di teorinya Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto menyatakan Para PR juga harus meiliki kemampuan mengukur hasil yang diperoleh dan sesuatu yang akan mereka hadapi. Serta PR juga harus menjelaskan semuanya dengan jelas, bagaimana jalannya acara tersebut. Di dalam fenomena, pihak PR Walls tidak memiliki surat izin keramaian, seharusnya pihak PR Walls harus bisa mengukur seberapa banyakkah orang yang akan hadir dalam event mereka, sampai-sampai taman bungkul menjadi korban ketidak sesuainya pihak PR dari Walls.
PR harus bekerja sesuai dengan aturan perusahaan/organisasi untuk mengambangkan pemecahan masalah yang bersifat inovatif terhadap berbagai konflik. Disini pihak Walls mampu memecahkan permasalahan dengan Ibu Risma Wali Kota Surabaya dengan cara meminta maaf secara langsung terhadap bu Risma dan siap mengganti rugi semuanya, kerusakan taman bungkul yang parah.
Teorinya Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto tentang peran PR dalam masa krisis, disini dijelaskan bahwa Public Relations mempunyai peranan penting dalam mengenai masa krisis, mengingat masa krisis dapat berdampak negatif pada citra perusahaan, sehingga dapat dikatakan public relations merupakan fungsi manajemen yang strategis. Pihak PR Walls mampu menangani konflik yang krisis ini dengan tepat, mereka memberikan penjelasan pada pers sedetail dan sebenar mungkin, pihak PR Walls juga tetap menjaga hubungan dengan pemerintahan dengan cara siap bertanggung jawab sepenuhnya dan menjaga hubungan kepada pemuka pendapat yang mengetahui kronologi kejadian tersebut. Pihak Walls tidak dapat mengelak, mereka mendengar kejadian itu saja sudah bisa menyimpulkan, ini kesalahan mereka dalam membuat acara di sana.
Adapula hal-hal yang harus dilakukan saat mengatasi krisis, yakni dengan cara memperbarui data pers dari waktu ke waktu, disini PR walls selalu memperbarui data pers dari waktu ke waktu, sehingga selama ini berita tentang kerusakan taman bungkul tidak terlalu rumit, sesuai dan berjalan dengan baik. Beritanya selama ini, cukup simple yaa, tidak bertele-tele. Guna memperbarui data pers adalah agar tidak ada kesalahan pahaman dalam konflik yang sudah stadium krisis tersebut. Pihak PR juga dapat menjalin hubungan dengan pers melalui internet, mungkin lebih mudah jika PR memperbarui dta-datanya melalui internet, mudah, cepat dan efisien. Maka dari itu pentingnya hubungan PR dan Pers dalam dunia internet. Memberikan nilai positif untuk keduanya.













DAFTAR PUSTAKA
Ø  Hendricks William.1996. Bagaimana Mengelola Konflik. Jakarta: Bumi Aksara
Ø  Soemirat Soleh dan Ardianto Elvinaro. 2002. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Rosda Karya
Ø  Kartono Kartini.1983. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers  


[1] William Hendricks, Bagaimana mengelola konflik (Jakarta: Bumi Aksara,1996), hal.6
[2] William Hendricks, Ibid., 6
[3] William Hendricks, Ibid., 8
[4] William Hendricks, Ibid., 8
[5] Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dsar-dasar Public Relations (Bandunh: PT Remaja Rosda Karya,2002), hal.87
[6] Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Ibid., 87
[7] Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Ibid ., 88
[8] Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Ibid ., 185
[9] Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Ibid ., 185
[10] Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Ibid ., 186
[11] Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Ibid .,103

Tidak ada komentar:

Posting Komentar