MAKALAH
(Kerusakan Taman Bungkul Surabaya Akibat acara Walls’s
Ice Cream Day)
Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah
Pengantar Public Relation
Dosen pembimbing :
Dr. Nikmah Hadiati Salisah, S.Ip, M.Si
Disusun oleh :
Inenda Felayani Safitri (B76212112)
PRODI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2014
v FENOMENA
“Keruskan Taman
Bungkul Surabaya Akibat Wall’s Day”
Kegiatan
Car Free Day di Taman Bungkul, Minggu (11/5/2014) pagi, dipenuhi lautan
manusia. Sekitar 20 ribu orang berkerumun di sepanjang jalan raya Darmo untuk
berebut es krim gratis dalam acara Walls's Ice Cream Day yang diinisiasi oleh
PT Unilever Indonesia. Menurut kesaksian Ririk Panca Febriana warga Wiyung,
panitia Wall's membuka antrean bagi-bagi es krim gratis mulai pukul 05.00 WIB
kepada siapa saja yang memakai baju warna merah.
Selang satu jam, ribuan orang mulai menyerbu panitia. Wargapun memanfaatkan kesempatan itu lebih awal agar mendapat bagian. Sekitar pukul 07.30, panitia mulai kuwalahan. Akhirnya, dengan sengaja melempar-lemparkan es krim ke arah warga secara acak. "Es krim nya langsung dilemparkan gitu. Jadi orang-orang semakin semrawut dan gak karuan," ucap Ririk. Melihat kondisi itu, Satpol PP yang berjaga langsung menghentikan acara bagi-bagi es krim secara paksa. Sayang, puluhan ribu massa ini tidak dapat dibendung. Mereka semakin berhamburan dan menginjak-injak tamanan yang tumbuh segar di sekitar Taman Bungkul.
Selang satu jam, ribuan orang mulai menyerbu panitia. Wargapun memanfaatkan kesempatan itu lebih awal agar mendapat bagian. Sekitar pukul 07.30, panitia mulai kuwalahan. Akhirnya, dengan sengaja melempar-lemparkan es krim ke arah warga secara acak. "Es krim nya langsung dilemparkan gitu. Jadi orang-orang semakin semrawut dan gak karuan," ucap Ririk. Melihat kondisi itu, Satpol PP yang berjaga langsung menghentikan acara bagi-bagi es krim secara paksa. Sayang, puluhan ribu massa ini tidak dapat dibendung. Mereka semakin berhamburan dan menginjak-injak tamanan yang tumbuh segar di sekitar Taman Bungkul.
"Memang tidak ada pengamanan dari polisi atau Satpol PP. Padahal waktu acara perayaan tahun baru lebih ramai. Tapi gak serusuh ini. Mungkin karena gak ada koordinasi dengan Pemkot Surabaya,". Diberitakan sebelumnya, taman yang mendapat predikat terbaik se-Asia tahun 2013 itu rusak parah. Kerusakan terjadi di sepanjang taman pembatas jalur hijau, mulai depan Masjid Al-falah hingga Hotel Mercure. Selain itu, bagian tengah Taman Bungkul dan depan RS. Soemitro juga ikut rusak. Menurut Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, kerugian akibat peristiwa ini mencapai Rp 3 Milyar.
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati)
menyatakan rusaknya Taman Bungkul di Kota Surabaya harus bisa menjadi pelajaran
pada semua pihak. "Seharusnya dalam memanfaatkan fasilitas taman,
semua orang mempunyai tanggung jawab yang tinggi untuk ikut menjaganya,"
kata Direktur Eksekutif Yayasan Kehati, MS Sembiring di Jakarta. Menurut dia,
taman memang sudah seharusnya digunakan sebagai fasilitas umum, tetapi para
penggunanya harus sadar juga, mereka harus tetap menjaga lingkungan
taman.Terlebih lagi, kerusakan juga menimpa tanaman langka yang ditanam di
taman tersebut.
Taman
terbaik se-Asia Tenggara, Taman Bungkul Surabaya, Jawa Timur, rusak parah
akibat acara bagi-bagi ice cream produk Wall's yang digelar PT Unilever
Indonesia. tanaman-tanaman
hijau pembatas jalan ludes karena terinjak-injak warga yang berebut es krim
gratis. Bahkan ada papan peringatan yang roboh. Acara bagi-bagi es krim yang
diinisiasi PT Unilever Indonesia itu memang menyedot animo ribuan warga Kota
Surabaya. Selain membuat taman rusak, acara ini juga membuat kemacetan lalu
lintas. Taman Bungkul berada di jantung kota dan menjadi salah satu ikon
Surabaya.
PT Unilever Indonesia Tbk bantah jika acara bagi-bagi es krim
Wall's di Taman Bungkul Surabaya, Jawa Timur, Minggu kemarin (11/5), tak
berizin. Bahkan, dia menunjukkan tiga lembar surat izin tersebut. Sayangnya,
tiga lembar surat bernomor: B/141/IV/2014/Satlantas Polrestabes Surabaya,
SI/138/IV/2014/Intelkam Polsek Wonokromo dan satu lembar surat untuk dinas
lingkungan yang ditunjukkan Area Sales Manajer Jawa Timur PT Unilever Indonesia Tbk, Dion Aji Santoso itu, bukan surat izin
keramaian. Namun, hanya izin penggunaan jalan. Padahal, izin keramaian itu
harus melalui pihak Intelkam Polda Jawa Timur yang direkomendasi dari
Polrestabes Surabaya. Sementara kegiatan yang digelar pihak Unilever melibatkan ribuan massa. Sehingga harus mengantongi
izin keramaian dari pihak Intelkam Polda Jawa Timur.
Kejanggalan lain, surat izin nomor SI/138/IV/2014 yang
dikeluarkan pihak Polsek Wonokromo juga tidak bertanda tangan. Surat ini,
sesuai aturan, harus diarahkan ke Polrestabes Surabaya untuk kemudian
direkomendasi ke Polda Jawa Timur. "Tidak benar kalau acara kami tidak
menggunakan izin. Ini kami memiliki salinan izin tersebut," elak Dion
dikonfirmasi di kantornya, Jalan Dinoyo Surabaya, Senin (12/5). Dion juga
mengatakan, untuk izin pihak kepolisian, semuanya diurus oleh Event Organizer
(EO) kegiatan, yaitu PT Pandawa Utama Sejati. "Saya tidak tahu prosedur
kepengurusan izin itu, semuanya diurus oleh EO acara. Kalau memang harus
demikian (izin keramaian dari pihak kepolisian), saya tidak paham itu,"
elak dia lagi.
Diakui Dion, karena acara yang digelar pihaknya itu,
terpaksa mengorbankan rusaknya taman-taman yang diprediksi mencapai kerugian
sekitar Rp 1 miliar lebih. "Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini.
Hari ini kami melayangkan surat ke Ibu Risma, sehingga kami bisa secepatnya bertemu.
Kami memang tidak menduga, prediksi kami, yang datang antara 10 sampai 20 ribu
pengunjung saja. Namun di luar ekspektasi kami, pengunjung melebihi 30 sampai
70 ribu pengunjung, sehingga merusak taman-taman yang ada di medan jalan, dan
sedikit di Taman Bungkul," sesal Dion. Namun demikian, Dion mengaku siap
bertanggung jawab penuh atas kerusakan taman-taman di sekitar Taman Bungkul,
sehingga kembali indah
PT
Unilever
Indonesia Tbk, mengaku siap bertanggung jawab atas kerusakan parah seluruh
tanaman yang ada di sepanjang Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur. Bahkan,
mereka akan segera menemui Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk membicarakan masalah tersebut.
"Atas nama Wall's, sebagai penyelenggara kegiatan bagi-bagi ice cream day
di Taman Bungkul, Minggu kemarin, saya ucapkan terima kasih kepada para
pengunjung, terutama warga Surabaya yang menunjukkan antusiasmenya," kata
Area Sales Manajer Jawa Timur PT Unilever Indonesia Tbk, Dion Aji Setiawan di
kantornya Jalan Dinoyo Surabaya, Senen (12/5).
Nalini melihat Risma
sampai murka juga bermaksud baik dalam hal ini ingin memperingatkan kepada
warga khususnya di sekitar Taman Bungkul agar menjaga kerapian di sebuah kota
besar seperti Kota Surabaya. "Apalagi mayoritas orang Indonesia memang
tidak terbiasa memelihara taman," ujar Nalini. Supaya kejadian rusaknya
Taman Bungkul tidak kembali terulang, Nalini menyarankan kepada Risma untuk
melakukan langkah antisipasi sejak dini. Salah satunya, Risma bisa mendesak
pihak panitia penyelenggara acara untuk mengganti kerugian akibat kerusakan
itu.
Pada saat perbaikan
taman bungkul, Bahkan Risma ikut turun membantu para pekerja taman. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini murka mengetahui
taman kota rusak akibat acara bagi-bagi es krim Wall's yang diselenggarakan PT
Unilever Indonesia. Risma langsung menginstruksikan Bagian Hukum Pemkot
Surabaya menggugat panitia acara secara pidana dan perdata.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fenoma rusaknya taman bungkul Surabaya dikarenakan
banyaknya pengunjung car free day yang memadati acaranya PT. Unilver Indonesia
Ice Cream Walls, yakni bagi-bagi ice cream gratis. Warga setempat memanfaatkan
moment tersebut sebaik mungkin, warga luar surabaya juga rela datang ke Car
Free Day Taman bungkul agar mendapatkan ice cream gratis. Di zaman sekarang
kalau memang ada yang serba gratis, pasti banyak yang memburu. Seperti fenoma
rusaknya taman bungkul Surabaya. Ice Cream juga salah satu menu yang cocok
untuk semua kalangan dari anak kecil hingga yang tua. Tak salah jika pengunjung
melibihi kapasitas yang direncanakan sebelumnya.
Pihak humas PT. Unilever Indonesia menangani
konflik ini dengan baik, dengan bukti mereka siap mengganti dan mengakui
kesalahan mereka. peran public relation tidaklah sederhana, seiring dengan
dibutuhkannya kehadiran PR dalam suatu organisasi/perusahaan, atau sebagai PR
konsultan berbagai faktor yang
diperlukan antara lain: (1) dinamika organisasi/perusahaan senakin besardan
berkembang (2)adanya persaingan (3) tuntutan, keinginan dan harapan publik
terhadap pelayanan pemenuhan kebutuhan informasi dan besarnya pengaruh opini
publik, citra, sikap terhadap keadaan sosial-ekonomi.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pihak PR Perusahaan PT. Unilever
menghadapi konflik tersebut ?
C. TUJUAN
Agar kita dapat mengetahui pihak PR PT.
Unilever dalam menyelesaikan konflik tersebut.
D. MANFAAT
Manfaat makalah ini yakni semoga bisa
memberika refrensi kepada adek-adek ataupun untuk siapa saja yang membaca
makalah ini nantinya
BAB II
KAJIAN TEORITIK
A. KAJIAN TEORITIK
Kali ini saya menggunakan teori menurut Dr.
William Hendricks. Konflik adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Konflik
melekat erat dalam jalinan kehidupan.[1]
Oleh karena itu kita sekarang dituntut untuk memperhatikan konflik. Kita
memerlukan jalan untuk meredam ketakutan terhadap konflik. Bisnis, keluarga,
dan kontak sosial dapat kita perluas bila konflik tersebut dapat kita fahami.
Dapat kita ketahui juga bahwa Dr. William Hendricks mempunyai pendapat tentang
karakteristik konflik dan solusi untuk konflik
itu sendiri. [2]
Berikut karekteristik konflik menurut Dr.
William Hendricks :
1.
Dengan
meningkatnya konflik, perhatian terhadap konflik itu sendiri juga meningkat.
2.
Keinginan
untuk menang meningkat seiring dengan meningkatnya keinginan pribadi.
Menyelamatkan muka semakin penting pada tingkat konflik yang lebih tinggi.
3.
Orang
yang menyenangkan dapat menjadi berbahaya bagi yang lain seiring dengan
meningkatnya konflik.
4.
Strategi
mnajemen konflik yang bekerja pada tingkat konflik yang rendah, pada konflik
tingkat yang lebih tinggi sering tidak efektif, dan terkdang menjadi tidak ada
artinya.
5.
Konflik
dapat melampaui dari tahapan yang lazim
6.
Orang
tampaknya menjadi seperti individu yang berbeda selama berada dalam konflik,
tapi konflik yang terjadi pada seluruh tingkat organisasi dapat di identifikasikan.
[3]
Untuk mencari solusinya, sebuah isyarat
bahaya kebakaran tidak harus memerlukan semua peralatan dan mobil kebakaran
yang ada dikantor pemadam kebakaran. Intesitas api menentukan respon dinas
pemadam kebakaran. Konflik danintensitas konflik menentukan strategi yang akan
anda gunakan untuk meredamnya. Berikut ada 3 yahap konflik membutuhkan strategi
manajemen yang berbeda :
1.
Konflik
tahap satu dan konflik yang disertai emosi paling baik diselesaikan dan
strategis pengelolaan yang cermat
2.
Konflik
tahap dua memerlukan lebih banyak pelatihan dan keahlian manajemen khusus
3.
Konflik
tahap tiga, diperlukannya intervensi.[4]
Fraser P.Seitel dalam bukunya The Practice
Public Relations mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir ini PR telah
mengembangkan kerangka teorinya sebagai suatu sistem manajemen.[5]
Ia menyebutkan bahwa Prof. James Grunig dan Todd Hunt telah mengembangkan lebih
jauh kerangka teori PR ini. Grunig dan Hunt menyarankan para manajer PR
bertindak berdasarkan apa yang disebut sebagai teoritis organisasional suatu
boundary role (memainkan peran diperbatasan); mereka berfungsi di tepi suatu
perusahaan/organisasi sebagai penghubung antara perusahaan/organisasi dengan
publik internal dan eksternalnya. Dengan kata lain manajer PR harus meletakkan
satu kakinya di dalam perusahaan dan satu kakinya di luar perusahaan
(publiknya). [6]
Pihak PR selalu mendukung kolega mereka
dengan sokongan komunikasi mereka yang lintas organisasional yaitu kedalam dan
luar organisasi/perusahaan. Dengan cara ini para profesional PR juga menjadi
manajer sistem, memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan transaksi
dengan menjalin berbagai hubungan yang bersifat kompleks dan penting dalam
organisasi perusahaan, yakni :
1.
PR
Harus memikirkan hubungan organisasi/perusahaan terhadap lingkungannya sendiri.
Berkaitan dengan itu unit manager bisnisdan bagian operasional mendukung staf.
Sebagai contoh adanya konflik antar bagian di perusahaan itu sendiri.
2.
PR
Harus bekerja sesuai dengan aturan organisasi/perusahaan untuk mengembangkan
pemecahan yang inovatif terhadap berbagai permasalahan organisasi. Dalam definisi,
para manager PR berhubungan dengan lingkungan yang berbeda dibandingkan dengan
rekan sejawat di dalam organisasi/perusahaan mereka. Manager PR harus inovatif,
tidak hanya menempatkan solusi komunikasi, tetapi juga dalam membuat pengertian
dan penerimaan bagi koleganya.
3.
PR
harus berfikir strategis. Para manager PR harus menampakkan pengetahuannya
tentang misi, tujuan dan strategi organisasi/perusahaan. Solusinya harus
menjawab kebutuhan nyata organisasi/perusahaan.
4.
Para PR
manager harus juga memiliki kemampuan mengukur hasil yang sudah diperoleh. PR hars menyatakan dengan jelas apa yang
mereka ingin kerjakan, membuat pekerjaan secara sistematik, dan mnegukur suatu
keberhasilan.[7]
Pernan Public Relations dalam masa krisis
Public Relations mempunyai peranan penting
dalam mengenai masa krisis, mengingat masa krisis dapat berdampak negatif pada
citra perusahaan, sehingga dapat dikatakan public relations merupakan fungsi
manajemen yang strategis. Agar fungsi strategis dapat dijalankan dengan baik,
posisi devisi/bidang public relations harus langsung di bawah pimpinan puncak,
dengan demikian insan public relation mempunyai kewenangan yang memungkinkan
fungsi tersebut dapat dijalankan secara efektif.[8]
Berikut langkah-langkah peran strategis untuk
public relations :
1.
Press
Relations (hubungan pers)
2.
Goverment
relations (hubungan pemerintahan)
3.
Opinion
Leaders Relations (hubungan dengan pemuka pendapat)
4.
Trade
relations (hubungan perdagangan)[9]
Berikut juga hal-hal yang harus dilakukan
dalam mengatasi krisis, yakni :
1.
Fact
finding, mencari dan mengumpulkan data, termasuk data penyebab
2.
Membentuk
pusat informasi
3.
Pilih
juru bicara yang mampu dan berpengalaman. pastikan bahwa juru bicara
mendapatkan semua data dan informasi serta data yang benar
4.
Memberikan
keterangan yang cukup, jelas, benar kepada pers agar mereka tidak mencari ke
sumber yangtidak sesuai
5.
Membuat
dokumentasi kejadian tersebut berupa foto, atau video sebagai data
6.
Memperbarui
data-data pers dari waktu ke waktu
7.
Memberitahukan
operator bahwa tidak ada seorangpun yang memberikan keterangan selain juru
bicara.
8.
Permintaan
per untuk kepentingan informasi mereka harus dipenuhi secepatnya[10]
Khalayak dan Pengukuran Kegiatan PR dalam
Internet
Kegiatan media relations (hubungan pers).
Walaupun organisasi memiliki berbagai macam publik, pers/media yang digunakan
PR tetap sama. Selain sebagai kelompok terpenting untuk berkomunikasi, pers
juga termasuk publik PR yang paling mudah mengakses internet. PR dapat
membangun hubungan pers yang positif, bila mana PR dapat membangun reputasi-reputasi
perusahaan dan PR Officer (RPO) dapat dipercaya menjadi sumber berita, kemudian
pers bekerja sama untuk memperoleh informasi bahan berita yang dibutuhkan. [11]
PR juga perlu membina hubungan eksternal
dengan pemerintah, kendati cukup kruisial merupakan hal yang sangat penting,
karena kelangsunga hidup perusahaan tidak terlepas dari peran pemerintah. PR
menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi/lembaga degan
publiknya untuk meciptakan saling pengertian (public understanding) dan
dukungan (public support) bagi terciptanya tujuan, kebijakan dan langkah,
tindakan lembaga/organisasi. Semua itu ditujukan untuk mengembangkan pengertian
dan kemauan baik (goodwill) publiknya serta memperoleh opini publik yang
menguntungkan atau untuk menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang
harmonis dengan publik.
BAB III
ANALISA
A.
Analisa
fenomena dengan kajian teoritik
Dalam teorinya William Hendricks tentang
konflik, disini fenomena Wall’s Ice Cream Day merupakan konflik sebuah fakta
kehidupan. Konflik tersebut memiliki karakteristik yang sesuai dengan teorinya
William Hendricks yakni dengan meningkatnya konflik tersebut, perhatian dan
respon baik dari masyarakat atau dr pihak PT. Unilever Indonesia terhadap konflik
itupun juga meningkat.
Sedangkan jika menurut teorinya Soleh
Soemirat dan Elvinaro Ardianto tentang teori management PR, Pihak PR dari PT.
Unilver Indonesia memiliki pengetahuan yang luas dan kemampuan untuk melakukan
transaksi dan menjalin hubungan yang bersifat kompleks dan penting dalam
perusahan tersebut. Seperti saat fenomena kerusakan taman bungkul surabaya
akibat wall’s ice cream day. Pihak PR walls dalam acara ini kurang memenuhi
syarat-syarat perizinan. Di teorinya Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto
menyatakan Para PR juga harus meiliki kemampuan mengukur hasil yang diperoleh
dan sesuatu yang akan mereka hadapi. Serta PR juga harus menjelaskan semuanya
dengan jelas, bagaimana jalannya acara tersebut. Di dalam fenomena, pihak PR
Walls tidak memiliki surat izin keramaian, seharusnya pihak PR Walls harus bisa
mengukur seberapa banyakkah orang yang akan hadir dalam event mereka,
sampai-sampai taman bungkul menjadi korban ketidak sesuainya pihak PR dari
Walls.
PR harus bekerja sesuai dengan aturan perusahaan/organisasi
untuk mengambangkan pemecahan masalah yang bersifat inovatif terhadap berbagai
konflik. Disini pihak Walls mampu memecahkan permasalahan dengan Ibu Risma Wali
Kota Surabaya dengan cara meminta maaf secara langsung terhadap bu Risma dan siap
mengganti rugi semuanya, kerusakan taman bungkul yang parah.
Teorinya Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto
tentang peran PR dalam masa krisis, disini dijelaskan bahwa Public Relations
mempunyai peranan penting dalam mengenai masa krisis, mengingat masa krisis
dapat berdampak negatif pada citra perusahaan, sehingga dapat dikatakan public
relations merupakan fungsi manajemen yang strategis. Pihak PR Walls mampu
menangani konflik yang krisis ini dengan tepat, mereka memberikan penjelasan
pada pers sedetail dan sebenar mungkin, pihak PR Walls juga tetap menjaga
hubungan dengan pemerintahan dengan cara siap bertanggung jawab sepenuhnya dan
menjaga hubungan kepada pemuka pendapat yang mengetahui kronologi kejadian
tersebut. Pihak Walls tidak dapat mengelak, mereka mendengar kejadian itu saja
sudah bisa menyimpulkan, ini kesalahan mereka dalam membuat acara di sana.
Adapula hal-hal yang harus dilakukan saat
mengatasi krisis, yakni dengan cara memperbarui data pers dari waktu ke waktu,
disini PR walls selalu memperbarui data pers dari waktu ke waktu, sehingga
selama ini berita tentang kerusakan taman bungkul tidak terlalu rumit, sesuai
dan berjalan dengan baik. Beritanya selama ini, cukup simple yaa, tidak
bertele-tele. Guna memperbarui data pers adalah agar tidak ada kesalahan
pahaman dalam konflik yang sudah stadium krisis tersebut. Pihak PR juga dapat
menjalin hubungan dengan pers melalui internet, mungkin lebih mudah jika PR
memperbarui dta-datanya melalui internet, mudah, cepat dan efisien. Maka dari
itu pentingnya hubungan PR dan Pers dalam dunia internet. Memberikan nilai
positif untuk keduanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Hendricks William.1996. Bagaimana Mengelola Konflik. Jakarta: Bumi Aksara
Ø Soemirat Soleh dan Ardianto Elvinaro. 2002. Dasar-dasar Public Relations. Bandung:
PT Rosda Karya
Ø Kartono Kartini.1983. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers
[1] William
Hendricks, Bagaimana mengelola konflik
(Jakarta: Bumi Aksara,1996), hal.6
[2] William
Hendricks, Ibid., 6
[3] William
Hendricks, Ibid., 8
[4] William
Hendricks, Ibid., 8
[5] Soleh
Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dsar-dasar
Public Relations (Bandunh: PT Remaja Rosda Karya,2002), hal.87
[6] Soleh
Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Ibid., 87
[7] Soleh
Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Ibid ., 88
[8] Soleh
Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Ibid ., 185
[9] Soleh
Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Ibid ., 185
[10] Soleh
Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Ibid ., 186
[11] Soleh
Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Ibid .,103
Tidak ada komentar:
Posting Komentar