“PENGGUNAAN
BAHASA PERSUASIF”
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Tafsir
Tematik Komunikasi”
Disusun Oleh :
Inenda Felayani Safitri (B76212112)
F4/ ilmu komunikasi
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SUARABAYA
2012/2013
A.
SURAH AL IMRAN AYAT 64
Surat
Ali-Imran ayat 64
بَعْضُنَا يَتَّخِذَ وَلاَ شَيْئًا
بِهِ شْرِكَ وَلاَ اللّهَ إِلاَّ نَعْبُدَ أَلاَّ وَبَيْنَكُمْ بَيْنَنَا سَوَاء كَلَمَةٍ
إِلَى تَعَالَوْاْ لْكِتَابِ أَهْلَ يَا قُلْ
مُسْلِمُونَ بِأَنَّا اشْهَدُواْ
فَقُولُواْ تَوَلَّوْاْ فَإِن اللّهِ دُونِ مِّن أَرْبَابًا بَعْضاً
Artinya:
“Katakanlah
(Muhammad): "Wahai Ahli Kitab, marilah (kita) menuju kepada satu kalimat
(pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain
Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun, dan bahwa kita
tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah.” Jika mereka
berpaling maka katakanlah (kepada mereka): "Saksikanlah, bahwa kami adalah
orang muslim.” (QS. Ali-Imran: 64)
A. TAFSIR
SURAH AL IMRAN AYAT 64
M.
Quraish Shihab dalam tafsirnya al-Misbah, menulis, bahwa selesai Nabi Muhammad
saw. menghadapi Kristen Najran, tetapi mereka enggan beriman. Ahl a-l-Kitab
bukan hanya mereka. Ahl al-Kitab terdiri dari semua orang Yahudi dan Nashrani,
bahkan sementara ulama memasukkan kelompok yang diduga memiliki kitab suci
dalam pengertiannya. Ahl al-Kitab sekalipun yang bertempat tinggal di Madinah
atau daerah-daerah lain, namun pesan ini ditujukan kepada mereka semua, bahkan
sampai akhir zaman.
Sedemikian
besar kesungguhan dan keinginan Nabi Muhammad saw. agar orang-orang Nashrani
menerima ajaran Islam, sehingga Allah swt. memerintahkan beliau untuk mengajak
mereka dan semua pihak dari Ahl al-Kitab agar menerima satu tawaran yang sangat
adil, tetapi kali ini dengan cara yang lebih simpatik dan halus dibandingkan
dengan cara yang lalu. Ajakan ini tidak memberi sedikit pun kesan berlebihan
bagi beliau dan umat Islam. Beliau diperintahkan oleh Allah swt. untuk mengajak
dengan panggilan Ahl al-Kitab , demikan panggilan mesra yang mengakui bahwa
mereka pun dianugerahi kitab suci oleh Allah, tanpa menyinggung
perubahan-perubahan yang mereka lakukan.
Masih
dari ulasan M. Quraish Shihab. Dia mengatakan bahwa ajakan kepada Ahl al-Kitab
dalam ayat tersebut, merupakan ajakan kepada sesuatu yang sangat mulia, kepada
suatu ketinggian. Karena lafadz ta’alau dipahami sebagai kata yang berasal dari
lafadz ‘ala, yang artinya tinggi. Kata ketinggian di pahami dari kata ta’alaw
yang terambil dari kata yang berarti tinggi